KAJI TINDAK PENINGKATAN PERAN KOPERASI DAN UKM SEBAGAI LEMBAGA
KEUANGAN ALTERNATIF
Oleh
Jannes Situmorang
ABSTRAK
Oleh
Jannes Situmorang
ABSTRAK
Result of the study showed that BMT is very effective and efficient in
serving the demand of financing short term working capital for micro & small enterprises. In doing the business, BMT used
the serving principle of simple, cheap and quick. In the midst of the economic crisis and large scale banks collapse, but the assets of BMT grew in the range of 200% to 500% per annum. BMT business earned a significant profit and advantage for the owner. Credit application procedure was not complicated, within relatively short time, no collateral requirement, and the collateral is thrust of the informal leaders or local
government who deeply knew about the character, personality and the background of the debtor. The unique of BMT of the other financing institution is that the
interest/finance given to the clients/members are always discussed and agreed and flexible. If the debtor could not payback the loan at all with the reason of bankruptcy for example so the loan
would be erased. In order the financial position of BMT not disturb by Baitul Maal.
Kata kunci : LKA Memberdayakan Masyarakat Grass Root
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pembinaan dan pengembangan koperasi dan UKM bertujuan untuk meningkatkan fungsi dan perannya sebagai bagian integral dalam perekonomian nasional. Tujuan lainnya untuk menumbuhkannya menjadi usaha yang efisien, sehat
dan
mandiri dan mampu menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Dalam kenyataannya, koperasi dan UKM belum mampu menunjukkan perannya secara
optimal seperti yang diharapkan. Hal ini terjadi karena adanya hambatan dan kendala yang bersifat internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan koperasi dan
UKM.
Salah satu
hambatan
dan kendala dimaksud adalah
lemahnya sistem pendanaan untuk membiayai aktivitas usahanya
∗) Peneliti pada Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK
Pada dasarnya Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) dapat dikelompokkan
menjadi dua kelompok. Pertama,
BMT yang didirikan Kelompok Swadaya Masyarkat (KSM) yang belum berbadan hukum koperasi tetapi menggunakan aturan main persis seperti koperasi. Kedua, BMT yang sudah berbadan hukum koperasi. Dengan adanya berbagai masalah tersebut, maka perlu dilakukan kaji tindak atas peran
BMT
sebagai lembaga
keuangan alternatif.
2. Rumusan Masalah
Karena belum adanya penilaian terhadap kinerja lembaga keuangan alternatif dalam mengmbangkan program pemberdayaan ekonomi rakyat, maka timbul pertanyan berikut :
1). Apakah usaha lembaga keuangan alternatif sudah efektif dan efisien dan bagaimana peranannya dalam sistem pembiayaan koperasi dan UKM?
2). Bagaimana rumusan strategi dan program aksi peningkatan peran lembaga keuangan alternatif dalam sistem pembiayaan koperasi dan UKM?
3. Tujuan dan Manfaat
Kajian ini bertindak untuk :
Kajian ini bertindak untuk :
1). Mengkaji efektivitas dan efisiensi usaha lembaga keuangan alternatif dan peranannya dalam sistem pembiayaan koperasi dan UKM.
2). Merumuskan strategi dan program aksi peningkatan peran lembaga keuangan alternatif dalam sistem pembiayaan koperasi dan UKM.
Hasil kajian ini dapat dimanfaatkan sebagai rekomendasi bagi penyempurnaan kebijaksanaan yang dapat mendorong peningkatan peran koperasi jasa keuangan
sebagai lembaga keuangan alternatif.
NAMA : MOHAMMAD ZAKARIA
NPM/TAHUN : 29211361 / 2012
NAMA : MOHAMMAD ZAKARIA
NPM/TAHUN : 29211361 / 2012
0 komentar:
Posting Komentar