Pages

REVIEW - KESIMPULAN ( Jurnal 3 )

Senin, 07 Januari 2013

KOPERASI DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI INDONESIA: TINJAUAN PROBABILITAS TINGKAT ANGGOTA KOPERASI DAN KEMISKINAN PROVINSI

Oleh
* Johnny W. Situmorang dan Saudin Sijabat** 



VI.    PENUTUP

Sejalan dengan kerangka pembangunan nasional, koperasi diharapkan mampu menjadi instrumen meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kaitan antara jumlah  anggota  koperasi  dengan  upaya  penanggulangan  kemiskinan  di Indonesia masih rendah. Dengan kata lain jumlah koperasi dan anggota koperasi yang banyak belum  memiliki relasi yang kuat dalam hal penanggulangan kemiskinan. Kualitas anggota dalam kerangka peningkatan kesejahteraan masih belum terungkap secara jelas. Hal itu terlihat, misalnya penyuluhan perkoperasian yang sebenarnya faktor penting menggalang keanggotaan koperasi, tidak berjalan dan tidak ada dalam struktur pemerintahan. Keberadaan Dekopin belum mampu menjadi wadah pembawa aspirasi anggota dan lembaga koperasi. Barangkali, jumlah koperasi dan anggota koperasi yang terus meningkat lebih pada pencatatan dalam rangka memenuhi elemen utama pembentukan  koperasi.  Oleh  karena  itu,  perlu  meninjau  kembali  apakah keberadaan koperasi dan anggota koperasi benar-benar mencerminkan upaya kerjasama untuk memenuhi kepentingan dan  mengatasi masalah bersama dalam bisnis dan ekonomi.  Hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah pembedaan koperasi yang jelas apakah sebagai instrumen pemerintah dalam rangka penanggulangan kemiskinan atau badan usaha berbadan hukum yang sepadan dengan perseroan terbatas. Disamping itu, tampaknya, keterlibatan semua pemangku kepentingan, khususnya keberadaan Dekopin, perlu ditinjau kembali agar sesuai dengan UU perkoperasian.

0 komentar:

Posting Komentar

Visitors

 
Zakaria Al-Faeyza © 2011 | Designed by Bingo Cash, in collaboration with Modern Warfare 3, VPS Hosting and Compare Web Hosting