KAJIAN SKALA PRIORITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM*
Oleh
Teuku Syarif**
http://www.smecda.com/kajian/files/Jurnal_6_2011/Jurnal%20ok.pdf
IX. HASIL PENGAMATAN
1). Prioritas Sangat
Penting.
(1). Idiologis Normatif
Koperasi
Dari aspek internal koperasi kelompok masalah idiologis normatif koperasi
menempati urutan pertama
sebagai masalah sangat penting yang harus sesegera
mungkin
diselesaikan.
Akar masalah ini menimbulkan dampak luas yang diindikasikan
dari banyaknya
masalah besar yang
ditimbulkan
antara
lain
(1) koperasi tidak mempunyai daya tarik sebagai
sarana penghimpun ekonomi karena
lebih dipromosikan sebagai
lembaga yang ideal tidak mencari keuntungan dan berwatak
sosial. (2) (2) rumusan
tujuan fungsi dan peran koperasi
terlalu ideal tidak sesuai dengan kapasitas sebenarnya. (3) badan usaha koperasi
tidak memiliki budaya
perusahaan yang kondusif
bagi aktualisasi diri di tengah realita perekonomian yang sedang berkembang.
(2). Kebijakan Pembangunan Ekonomi
Masalah kebijakan pembangunan ekonomi sangat penting untuk
segera diselesaikan karena
secara langsung maupun
tidak langsung mempengaruhi
tingkat keberhasilan pemberdayaan koperasi dan UMKM. Beberapa masalah menonjol
yang merupakan turunan dari masalah ini adalah:
(a) banyak kebijakan yang menyebabkan
penguasaan sumberdaya potensial oleh Koperasi
dan UMKM sedikit, (b) fenomena dualisme
ekonomi yang mengesampingkan peran Koperasi
dan kelompok Usaha Mikro dan Kecil
(3). Kebijakan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM
Kelompok masalah
ini menempati urutan ke tiga dalam kelompok masalah penting
yang perlu diprioritaskan penyelesaiannya. Beberapa masalah
yang perlu mendapat
perhatian dalam kelompok masalah
ini adalah: (a) program-program pemberdayaan Koperasi dan UMKM sering dirancang hanya berdasarkan isyu dan
sinyalemen, tetapi bukan didasarkan pada akar masalahnya, (b) sebagian besar program dirancang
dalam lingkup makro, tetapi dilaksanakan dalam lingkup lokal,
(4). Koordinasi Pemberdayaan Koperasidan UMKM
Kelompok masalah
ini termasuk dalam kelompok sangat penting
untuk segera diselesaikan karena berhubungan langsung dengan optimalitas pemanfaatan
sumberdaya
pembangunan. Adapun masalah-masalah yang termasuk dalam kelompok ini adalah:
(a) pola
pembangunan sektoral tidak
selalu maching dengan kepentingan pemberdayaan Koperasi dan
UMKM, (b) pelaksana- an program sektoral
diorientasikan pada tujuan pembangunan
sektoral dan kurang memperhatikan kepentingan pemberdayaan Koperasi dan UMKM, (c) kebijakan sektoral sangat
kentara
berorientasi ego sektoral,
sehingga tolok ukur keberhasilan tidak sesuai dengan kepentingan Koperasi
dan UMKM
2). Kelompok Prioritas
Penting
(1). Kelembagaan Koperasi
Masalah kelembagaan
koperasi termasuk dalam
kategori penting untuk
segera
diselesaikan.
Adapun
masalah-masalah
yang ada dalam kelompok ini adalah:
(a) gerakan
koperasi di Indonesia sangat terfragmentasi sehingga tidak memiliki sinerji
untuk bersaing dalam pasar, (b) koperasi cenderung berperilaku birokratis akibat adanya penugasan
untuk melaksanakan program yang diproteksi pemerintah, (c) kualitas sumber daya manusia
di lingkungan koperasi baik dari pemahaman perkoperasian maupun
bisnis umumnya rendah, dan (d) sistem manajemen
operasional usaha masih dijalankan secara manual.
(2). Kewirausahaan Dikalangan UMKM
Kelompok masalah ini termasuk dalam kategori penting
untuk diselesaikan karena secara
langsung menentukan kemampuan UMKM dalam berusaha dan mengembangkan usahanya.
Ada- pun masalah-masalah yang ada dalam
kelompok
ini
adalah:
(a) UMKM tidak
siap
untuk
menanggung
resiko
kegagalan
usaha. sehingga sulit
untuk dapat masuk
dalam suatu kegiatan usaha yang berpotensi untuk dikembangkan, (b) rasa cepat
puas akan apa yang telah diperoleh menyebabkan UMKM jarang
berpikir untuk memperluas usahanya.
Rendahnya pengetahuan UMKM dibidang
produksi menyebabkan produk UMKM sulit untuk berkembang.
(3). Usaha Koperasi
Masalah usaha
koperasi
penting
untuk
diselesaikan
karena
secara langsung berhubungan dengan kinerja koperasi dalam perekonomian masyarakat yang menjadi peran utama koperasi dan daya tarik
koperasi.
Kelompok
masalah
ini
terdiri
dari:
(a) manajemen belum berkembang,
menyebabkan
koperasi
sulit mengoptimalkan pelayanan dan
berhubungan
dengan
pihak lain, (b) koperasi
belum dapat melihat
peluang usaha potensial yang
tersedia
dari
lingkungannya,
(c)
pemanfaatan
SDM di lingkungan oleh koperasi
belum optimal, (d) disorientasi
kegiatan usaha dari untuk memenuhi
kebutuhan anggota menjadi keperluan pengembangan bisnis,
(e)
koperasi sulit
untuk menjalin kerjasama baik dengan
kalangan Usaha Mikro dan kecil maupun usaha besar, (f) jaringan koperasi
yang berjalan tersegmentasi belum
mencapai skala usaha optimal
dan rapuh kelangsungannya, dan (g) lapangan
usaha koperasi banyak yang
tidak berbasis kepentingan anggota.
(4). Kondisi/Karakter UMKM
Kelompok masalah
ini termasuk dalam
kategori penting untuk segera diselesaikan secara langsung
menggambarkan potensi, kondisi dan eksistensi UMKM dalam perekonomian. Adapun beberapa masalah yang termasuk dalam kelompok masalah
ini dan merupakan masalah pokok yang menyebabkan timbulnya masalah lain adalah: (a) unit-unit usaha
baru lebih banyak
tumbuh karena desakan kebutuhan lapangan kerja,
(b) produk-produk UMKM tidak berdaya saing karena berada pada sektor yang cepat jenuh
dan berkualitas rendah, dan (c) nilai tambah
dari usaha UMKM rendah
karena produknya berupa
bahan mentah dan bahan
setengah jadi.
(5) Kondisi Usaha UMKM
Kelompok masalah
ini termasuk dalam
kategori masalah yang penting untuk segera
diselesaikan
karena
secara
langsung
akan mempengaruhi eksistensi UMKM dalam perekonomian. Beberapa masalah
yang menonjol dari
kelompok ini adalah: (a)
kondisi usaha UMKM
lemah dan jaringan pasar UMKM sangat terbatas dan dikuasai oleh sekelompok pengusaha
lain yang membangun kartel, (b) UMKM
menghadapi
kesulitan
dalam mengakses bahan baku,
(c) kualitas produk KUMKM
relatif rendah karena
memakai bahan
baku berkualitas rendah dan bahan-bahan berbahaya.
3). Masalah Kurang Penting
(1) Produksi
dan Teknologi
UMKM
Kelompok masalah dengan rata-rata nilai skor skala prioritas
sebesar 1,86 ini termasuk dalam kategori masalah yang kurang penting tetapi dalam jangka menengah
dan jangka panjang perlu diselesaikan. Adapun masalah-masalah yang termasuk dalam kelompok ini adalah: (a) teknologi produksi
yang digunakan rendah, (b) berbagai sebab
mengakibatkan KUMKM sulit untuk
melakukan
inovasi
teknologi,
(c)
UMKM
belum
mampu mengaplikasikan berbagai
tekonologi tepat guna dari luar negeri, (d) hasil inovasi
teknologi dari kalangan
UMKM belum mendapat perlindungan,
(2). Kebijakan Otonomi Daerah
Otonomi Daerah
masuk
dalam
kelompok
tersendiri
karena
dari kebijakan ini timbul berbagai
masalah tidak saja masalah
yang dapat
diselesaikan
oleh
Pemerintah
Daerah
tetapi
juga
masalah-masalah yang penyelesaiannya menjadi kewenangan
dari Pemerintah Pusat.
Kelompok masalah ini cukup penting
dan memiliki nilai rata-rata
skala prioritas mencapai
1,98 atau hampir termasuk dalam masalah penting
yang harus segera
diselesaikan. Adapun masalah-masalah
yang
termasuk
dalam
kelompok
ini adalah: (a)
Otonomi Daerah berimplikasipada keragaman bentuk instansi yang membidangi Koperasi dan UMKM, (b) Pemerintah Daerah belum
memiliki konsepsi yang
jelas tentang arah kebijakan, pendekatan dan pola operasional pemberdayaan Koperasi dan UMKM, (c) sistem organisasi pemerintahan belum memberikan gambaran yang jelas komitmen Pemerintah Daerah untuk mendukung program pemberdayaan Koperasi dan UMKM, (d)
keterlibatan Pemerintah Daerah
dalam beberapa kegiatan program masih sangat
terbatas,
(e)
program
bimbingan
dan
penyuluhan perkoperasian di daerah belum
dapat dilaksanakan dengan baik.
0 komentar:
Posting Komentar