Pages

WARGA TIONGHOA TINGGAL DI NEGERI SYARIAH?

Jumat, 31 Januari 2014



Pembahasan ini cukup menarik. Yang mestinya dapat kita ambil hikmah bagi masyarakat maupun pemerintahnya dari contoh berikut ini.

Tinggal di Aceh yang notabene menerapkan syariat Islam, ternyata tidak membuat warga etnis Tionghoa tertekan. Mereka justru mengaku hidup di Serambi Mekah jauh lebih nyaman dan aman dibandingkan provinsi-provinsi lain. Aceh bahkan harus dijadikan contoh kerukunan yang dibangun dengan baik.

Kepada merdeka.com, Sekretaris Yayasan Perkumpulan Hakka Aceh, Sheilis, di sela-sela pembagian angpau untuk 170 warga China miskin mengatakan, meskipun warga Tionghoa minoritas, hal itu tidak membuat mereka tertekan. Interaksi sosial tetap berjalan berjalan dengan baik.

"Aceh nomor satu toleransi, tidak ada kejadian apapun, kita hidup rukun, beda dengan provinsi lain di Indonesia, meskipun kami minoritas, hak yang kami dapatkan sama," kata Sheilisa, Kamis (30/1) di Banda Aceh.

Lanjutnya, provinsi lain di Indonesia patut mencontoh kerukunan yang terjalin di Aceh. Bahkan Sheilisa menampik semua tudingan orang luar yang menilai Aceh yang negatif. Apa yang dituding selama ini oleh pihak luar Aceh, kata dia, merupakan isapan jempol semata.

"Makanya saya selalu katakan di luar Aceh, kalau mau lihat kerukunan di Aceh, datang dan lihat kerukunan yang terjalin, kami baik-baik saja," tegasnya.

Dikatakannya, di tahun kuda kayu ini ia berharap perekonomian di Aceh bisa lebih baik. Seperti filosofi kuda yang kencang berlari dan demikian juga dengan kondisi perdamaian, keamanan dan juga perekonomian berjalan mulus.

"Tahun 2013 kita Indonesia dan Aceh banyak melanda bencana, saya harap di tahun kuda ini akan ada perubahan, semua akan berubah menuju yang lebih baik," tuturnya.

Hal senada juga diakui oleh ketua Vihara Dharma Bhakti, Herman. Menurutnya, bicara toleransi dan tatanan kehidupan sosial etnis Tionghoa di Aceh berjalan mulus. "Tidak ada rintangan kami dalam melaksanakan ritual ibadah kami, tidak ada gangguan," imbuh Herman.

Katanya, justru warga Tionghoa saling bersilaturahmi baik dengan Muslim maupun dengan agama lainnya di Aceh. Terutama dengan Muslim etnis Tionghoa bisa bersanding dalam tatanan kehidupan sosial di Aceh.

Referensi  :
http://www.merdeka.com

0 komentar:

Posting Komentar

Visitors

 
Zakaria Al-Faeyza © 2011 | Designed by Bingo Cash, in collaboration with Modern Warfare 3, VPS Hosting and Compare Web Hosting