Pages

INFORMASI ASIMETRI (TUGAS 6)

Selasa, 23 Desember 2014

Informasi Asimetri merupakan suatu keadaan dimana manajer memiliki akses informasi atas prospek perusahaan yang tidak dimiliki oleh pihak luar perusahaan. Agency Theory mengimplikasikan adanya asimetri informasi antara manajer (agen) dengan pemilik (prinsipal).
Asimetric information terjadi bila salah satu pihak (penjual atau pembeli) dalam transaksi mengetahui informasi lebih banyak ketimbang pihak lainnya. Pihak yang informasinya terbatas memiliki kesulitan utk mengakses informasi yang lengkap ,biasanya rawan kecurangan. Informasi asimetris menimbulkan persoalan tersendiri dalam pengambilan keputusan (penjual atau pembeli).
Dalam bidang ekonomi, asimetri informasi terjadi jika salah satu pihak dari suatu transaksi memiliki informasi lebih banyak atau lebih baik dibandingkan pihak lainnya. Umumnya pihak penjual yang memiliki informasi lebih banyak tentang produk dibandingkan pembeli, meski kondisi sebaliknya mungkin juga terjadi (www.wilkipedia Indonesia).
Contoh situasi dimana penjual memiliki informasi lebih baik ada banyak, termasuk di dalamnya penjual mobil bekas, pialang saham, agen real estate, dan asuransi jiwa.
Kondisi ini pertama kali dijelaskan oleh Kenneth J. Arrow dalam satu artikel yang terkenal di bidang penanganan kesehatan 1963 yang berjudul "Uncertainty and the Welfare Economics of Medical Care," di jurnal American Economic Review.
George Akerlof kemudian menggunakan istilah informasi asimetris dalam karyanya tahun 1970:The Market for Lemons (Pasar Barang Kacangan). Ia menyebutkan bahwa, dalam pasar seperti itu, nilai rata-rata dari komoditi cenderung untuk turun, bahkan untuk barang yang tergolong berkualitas bagus.
Penjual yang tidak berniat baik dapat menipu pembeli dengan cara memberi kesan seakan-akan barang yang dijualnya bagus. Sehingga, banyak pembeli yang menghindari penipuan menolak untuk melakukan transaksi dalam pasar seperti ini, atau menolak mengeluarkan uang besar dalam transaksi tersebut. Sebagai akibatnya, penjual yang benar-benar menjual barang bagus menjadi tidak laku karena hanya dinilai murah oleh pembeli, dan akhirnya pasar akan dipenuhi oleh barang berkualitas buruk.
Persoalan bagi pembeli meliputi:
a. Search Goods, yaitu yg mudah diketahui atributnya dengan melihat tampilan, warna, catalog, dan lain-lain.
b. Experience Goods, yaitu yang hanya dpt diketahui atributnya dengan mencobanya.
c. Credence Goods, yaitu barang yang tidak pernah kita tahu dengan pasti atributnya.
Masalah Utama Informasi Asimetris
Secara umum informasi asimetris menimbulkan 2 masalah utama:
• Moral hazard: salah satu pihak dalam transaksimelakukan aksi tersembunyi tanpa diketahui pihak lainnya (setelah transaksi terjadi).
• Adverse selection: salah satu pihak tidak memberikan informasi seutuhnya tentang karakteristik sesuatu kepada pihak lain (sebelum transaksi terjadi).
Adverse selection menyebabkan seleksi yang dilakukan menghasilkan orang-orang yang secara ekonomis tidak dikehendaki.
Pembatasan moral hazard dan adverse selection:
• Signalling: pihak yang memiliki informasi lebih banyak mengirim informasi tentang karakteristiktersembunyi kepada pihak lainnya.
• Screening: pihak yang memiliki informasi terbatas menyeleksi individu-individu berdasar karakteristiknya.

Referensi :
http://ilmuakuntansi.web.id/

0 komentar:

Posting Komentar

Visitors

 
Zakaria Al-Faeyza © 2011 | Designed by Bingo Cash, in collaboration with Modern Warfare 3, VPS Hosting and Compare Web Hosting