Setelah berita penyadapan bergulir
beberapa waktu, pemerintah Indonesia melalui Menlu Marty Natalegawa
menyatakan protes keras kepada Australia dengan informasi penyadapan,
kini kemarahan nampaknya semakin memuncak. Media Guardian pada hari
Senin memberitakan bahwa dari dokumen yang dibocorkan oleh mantan
kontraktor CIA/NSA, menyebutkan bahwa ponsel Presiden SBY telah disadap
oleh Australian Signals Directorate pada tahun 2009.
Selain itu juga ponsel Ibu Negara Ani
Yudhoyono serta beberapa menteri senior Indonesia juga disadap menurut
dokumen Snowden, tercatat bulan November 2009. Kebocoran baru tersebut
diterbitkan bersama oleh The Guardian Australia dan Australian
Broadcasting Corporation yang dengan jelas mengungkapkan target tingkat
atas tertentu Indonesia oleh Intelijen Australia.
Daftar Pejabat dan Tokoh Indonesia yang Disadap |
Informasi yang dibocorkan oleh Snowden
adalah slide presentasi , dengan klasifikasi rahasia dari Departemen
Pertahanan Australia dan Sinyal Pertahanan Direktorat atau DSD (Defence
Signals Directorate ), sekarang menjadi Australian Signals Directorate
(ASD) , bekaitan dengan intersepsi ponsel sebagai teknologi 3G dari
pejabat tinggi Indonesia. Termasuk juga slide yang berjudul Presiden
Indonesia Voice Intercept, bulan Agustus 2009 dan slide yang lain,
berjudul IA Kepemimpinan Target + Handsets. Disebutkan Presiden SBY dan
ibu negara menggunakan HP Nokia E90 -1, Wapres Boediono menggunakan
BlackBerry Bold 9000.
Target untuk surveilans lainnya adalah
Dino Patti Djalal ( saat itu jubir Presiden SBY), Hatta Rajasa (Menteri
Transportasi), Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Sri Mulyani (Menteri
Keuangan), Andi Malarangeng (Jubir Presiden), Sofyan Djalil (Menteri
BUMN), Widodo AS (Menkopolkam hingga Oktober 2009).
Dokumen Snowden juga menyebutkan
bahwa intelijen Australia membuat rencana masa depan, badan pengawasan
Australia menyebutkan " harus memiliki konten " dan dapat membaca pesan
terenkripsi , yang akan membutuhkan memperoleh kunci yang akan membuka
apapun yang di enkripsi . Dokumen-dokumen lain dari Snowden menunjukkan
badan intelijen telah membuat terobosan besar dalam beberapa tahun
terakhir dalam menemukan cara dalam pesan terenkripsi.
Guardian juga mengungkapkan bahwa DSD
bekerja bersama Amerika NSA untuk melakukan langkah operasi pengawasan
besar-besaran di Indonesia saat berlangsungnya konferensi perubahan
iklim PBB di Bali tahun 2007 .
Setelah pertemuan dengan Wapres Boediono
pekan lalu, PM Australia Tonny Abbott mengatakan: "Semua negara, semua
pemerintah mengumpulkan informasi Itu tidak mengejutkan Ini tidak
mengejutkan. . ." Kami menggunakan informasi yang kami kumpulkan untuk
kebaikan , termasuk untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan
Indonesia dan salah satu hal yang saya telah menawarkan untuk lakukan
hari ini dalam diskusi saya dengan wakil presiden Indonesia adalah untuk
meningkatkan tingkat kita berbagi informasi karena saya ingin
masyarakat Indonesia tahu bahwa segala sesuatu , segala sesuatu yang
kita lakukan adalah untuk membantu Indonesia serta membantu Australia .
Indonesia adalah negara yang saya punya banyak rasa hormat dan kasih
sayang pribadi berdasarkan waktu saya sendiri di Indonesia ."
Dari perkembangan berita di media
Guardian dan ABC, nampaknya semakin menimbulkan kemarahan pimpinan
negara. Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto
mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri RI akan mengambil
beberapa langkah untuk menunjukkan kekecewaan Indonesia. Langkah
pertama Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa akan menghubungi Menlu
Australia Julie Bishop menyampaikan bahwa isu penyadapan ini akan
membawa dampak tidak baik terhadap hubungan bilateral kedua negara.
Selain itu Indonesia meminta Australia memberikan penjelasan resmi dan
terbuka secara publik. Menlu Marty menyatakan tindakan Australia tidak
bersahabat. Satu persatu kepercayaan kedua negara dicederai oleh
Australia sebagai mitra strategis dan negara yang menjunjung demokrasi.
Pemerintah Indonesia juga akan meminta
jaminan bahwa Australia tidak akan mengulangi tindakan memalukan mereka.
"Kemlu akan memanggil Dubes RI di Canberra ke Jakarta, untuk diminta
konsultasi," ujar Djoko Suyanto di Jakarta, Senin (18/11/2013).
Selanjutnya dikatakan, "Pemerintah akan mengkaji kerjasama pertukaran
informasi antara pemerintah RI dan Australia, termasuk penugasan pejabat
Australia di Kedubes Australia di Jakarta," jelasnya.
Sebelumnya, menanggapi pertanyaan di
parlemen Australia , Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan : "
Pemerintah Australia tidak pernah komentar tentang masalah-masalah
intelijen yang spesifik." Dia menambahkan: " Saya tidak akan pernah
mengatakan atau melakukan sesuatu yang bisa merusak hubungan yang kuat
dan kerjasama erat yang kita miliki dengan Indonesia , dalam semuanya ,
hubungan kami yang paling penting ," katanya.
Referensi :
0 komentar:
Posting Komentar