Peraturan yang selama ini
ditunggu-tunggu oleh pelaku industri otomotif dan oleh masyarakat yang
menginginkan kendaraan roda empat dengan harga terjangkau, telah resmi
dikeluarkan pemerintah beberapa hari lalu. Yaitu peraturan resmi mengenai Low
Cost Green Car atau mobil murah ramah lingkungan dan kendaraan
emisi karbon rendah. Hal ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41
Tahun 2013. Dengan aturan ini, mobil murah ramah lingkungan atau low cost
green car kini boleh diproduksi dan dipasarkan di Tanah
Air.
Terbitnya peraturan pemerintah mengenai mobil murah ini
mengundang pro dan kontra di tengah masyarakat terutama bagi warga perkotaan.
Aturan ini dikritik karena bisa mendongkrak penjualan mobil, yang
ujung-ujungnya semakin memperparah kemacetan di jalan raya. Selain itu, dinilai
hanya akan menguntungkan pengusaha Asing dan berpotensi mematikan
cita-cita membuat mobil nasional karya anak bangsa dengan menggunakan produk
lokal.
Walaupun menimbulkan pro dan kontra, peraturan mobil murah
ini tetap akan berlaku karena sudah ditandatangani Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono. Akhir bulan Juni, Kementerian Perindustrian akan segera menerbitkan
Keputusan Menteri Perindustrian yang berisi tentang jadwal lokalisasi,
mengenai hal-hal teknis, tata cara pengujian, keamanan, dan lainnya.
Tentu saja kebijakan mobil murah ini sudah diperhitungkan
soal kekurangan dan kelebihannya. Kekurangannya telah disebutkan oleh pihak
yang mengkritisi kebijakan ini dan mari melihat kelebihan atau hal positif dari
adanya peraturan mobil murah ini. Pertama, mobil murah ramah lingkungan
mempunyai keuntungan, mengurangi polusi dan hemat bahan bakar. Kedua, peraturan
mobil murah ramah lingkungan ini memperkuat struktur industri otomotif
nasional. Jika peraturan mobil murah ini tidak keluar maka akan menimbulkan
kerugian besar bagi Indonesia khususnya saat pasar bebas ASEAN berlaku pada
2015. Kebijakan mobil murah sudah berjalan baik di beberapa negara ASEAN
seperti, antara lain, di Thailand. Dengan adanya Pasar Bebas ASEAN,
kelak produk mereka bisa masuk secara besar-besaran ke Indonesia. Biar
bagaimana kebutuhan akan mobil murah di tanah air akan semakin besar, terutama
di daerah-daerah. Maka jangan sampai kebutuhan ini diisi oleh mobil
impor.
Proyek dengan sebutan low cost green car ini juga
bisa memberi peluang bagi tumbuhnya industri komponen otomotif domestik. Salah
satu tujuan dari terbitnya peraturan ini adalah meningkatkan kandungan
lokal mobil yang sesuai dengan low carbon emission program.
Proyek mobil murah ramah lingkungan ini disebut-sebut tidak mengganggu
proyek mobil murah nasional karena spesifikasi mobil murah ramah lingkungan
adalah 1.000 cc hingga 1.200 cc. Sedangkan mobil nasional di bawah
1.000 cc.
Jakarta - Industri otomotif Indonesia tengah dihangatkan oleh
kehadiran program Low Cost Green Car (LCGC) atau mobil terjangkau dan ramah
lingkungan. Setelah pemerintah merestui mobil murah untuk dijual, pro maupun
kontra mobil murah mulai bermunculan.
Bahkan,
Pemprov DKI Jakarta menolak keras hadirnya mobil murah tersebut, karena dituding
sebagai penyebab atau calon biang kemacetan baru.
Untuk
saat ini ada 5 pabrikan yang sudah memamerkan bahkan menjual mobil murahnya di
Tanah Air, diantaranya Daihatsu Ayla, Honda Brio Satya, Nissan melalui merek
Datsun, Suzuki Karimun Wagon R dan Toyota Agya.
Masing-masing
mobil murah yang dikeluarkan oleh pabrikan itu memiliki keunggulan dan
kekurangan. Mau tahu apa saja kelebihan dan kekurangan dari mobil murah
tersebut menurut masyarakat?
Untuk mengetahui jawaban semua ini, detikOto mewawancarai sejumlah pengunjung pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013 di JI Expo, Kemayoran, Jakarta pada akhir pekan lalu.
Untuk mengetahui jawaban semua ini, detikOto mewawancarai sejumlah pengunjung pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013 di JI Expo, Kemayoran, Jakarta pada akhir pekan lalu.
Pengunjung
yang ditanya adalah mereka yang sedang melihat-lihat mobil murah dari
masing-masing pabrikan. Mau tahu seperti apa pendapat masyarak tentang
beberapa?
Yuk kita simak bersama!
1. Astra
Daihatsu Ayla
- Kelebihan
Dari beberapa
pengunjung IIMS 2013 yang tengah melihat-lihat mobil murahnya Daihatsu ini
mengatakan kalau mobil murah itu di lain sisi sangat menguntungkan bagi mereka
yang benar-benar membutuhkan mobil.
"Seperti
yang biasanya naik motor lalu mereka punya bayi, kasihan kalau kemana-mana bayi
diajak naik motor. Ada rezeki sedikit bisa beli mobil ini, daripada beli mobil
bekas mending beli mobil murah ini," kata Prasetya (29) kepada detikOto di
IIMS akhir pekan lalu.
Hal senada juga
dikatakan oleh Catur (31), ia sangat menyukai mobil murah dari pabrikan
Daihatsu karena bentuknya yang imut dan juga harganya cukup terjangkau.
"Saya mau
lihat-lihat dulu sebelum beli. Pas saya lihat tadi ternyata Ayla ini kabinnya
luas dan juga saya tertarik melihat Ayla yang di modifikasi, tampilannya jadi
keren," katanya sambil tersenyum.
- Kekurangan
- Kekurangan
Ketika Prasetya
dan Catur ditanya mengenai kekurangannya, mereka sama-sama mengatakan dan mempertanyakan
dari segi keamanan dan keselamatannya.
"Jujur
saja, untuk harga memang lebih murah, tapi yang perlu dipertanyakan soal
safety-nya. Apalagi yang harganya Rp 76 jutaan itu, ada airbag-nya ga
ya?," tanya Catur.
2. Astra
Toyota Agya
- Kelebihan
Mobil murah
Toyota, Astra Agya juga tak pelak menjadi pusat perhatian di booth Toyota di
IIMS 2013. Bahkan Toyota sudah mengantongi inden belasan ribu unit secara
keseluruhan.
Ranes (34),
salah seorang pengunjung IIMS yang tengah melihat-lihat Agya pada akhir pekan
lalu bersama sang istri dan 1 orang anaknya mengatakan kalau kelebihan Agya itu
tampilannya lebih sporti.
"Saya suka
sama Agya itu tampilannya lebih sporti, apalagi yang versi TRD S. Kabinnya juga
luas, dan saya sudah percaya sama purna jual Toyota jadi tak khawatir lagi
sebab saya juga punya mobil Toyota," aku Ranes.
- Kekurangan
Ranes pun
mengatakan untuk kekurangannya itu sendiri, masih terlintas cukup banyak di
benaknya. Ia mengatakan salah satunya bagaimana performa untuk di jalan yang menanjak,
apakah dengan mesin yang dimiliki bisa tetap optimal?
"Fitur
safety untuk Agya sudah standar, ada airbag-nya, tapi performanya bagaimana ya?
Saya belum pernah coba, kalau mau beli saya harus test drive dulu,"
katanya.
Sementara itu
pengunjung lainnya, Ari (38) mempertanyakan soal efisiensi bahan bakarnya.
"Bagaimana untuk bahan bakarnya ya? Apakah benar-benar irit? Saya juga kan
pengen punya mobil yang irit," lugasnya.
Ari juga
mengatakan untuk bodinya masing terasa kopong. "Avanza aja yang harganya
lebih mahal masih kopong apalagi Agya ini, tapi mudah-mudahan ke depannya
Toyota lebih konsen lagi untuk masalah kualitas bodi," pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar