Kali ini kita akan membahas dampak
ekonomi dari penyelenggaraan “Miss World”. Apakah ada dampak dari
penyelenggaraan tersebut?. Ataukah hanya dampak negatif yang kita dapat dari
dipertontonkannya fisik para kaum hawa. Mari kita bahas,
Indonesia
telah didaulat sebagai tuan rumah perhelatan pemilihan Miss World 2013.
Euforia terhadap perhelatan dunia yang diusung untuk pesan komersialisasi di
Indonesia tersebut semakin gegap gempita dipublikasikan oleh pihak penyelenggara.
Kuat untuk Pariwisata Bali
Ratusan juta orang kini tertuju ke Pulau Dewata. Selama
hampir sebulan, gaung Miss World 2013 berkumandang. Hingga waktu pelaksanaan,
even yang mencetak rekor sebagai peserta terbanyak sepanjang sejarah
pelaksanaan ajang kecantikan ini masih menuai pro dan kontra.
MISS World 2013 kali ini diikuti 130 peserta dari sebelumnya yang hanya 112 orang. Tentu hal ini menjadi hal yang spesial dalam 63 tahun perhelatan wanita cantik ini. Bukan itu saja, pihak penyelenggara mengakui harus menyiapkan dana sekitar Rp 120 miliar. Bali pun mendapat bagian dari perhelatan tersebut.
Rencananya Miss World akan ada di 3 kota, Bali, DKI
Jakarta, dan Jawa Barat. Namun dalam perkembangannya, hanya Balilah yang
menjadi tempat penyelenggaraan even ini karena pertimbangan keamanan dan
reaksi dari sekelompok ormas. Panitia pun harus jumpalitan dan berusaha
melobi pemerintah agar jadwal bisa sesuai rencana.
Sejak tahun lalu pun acara yang hingga saat ini masih
menimbulkan pro dan kontra ini telah bergulir. Sejumlah kelompok masyarakat
menolak penyelenggaraan even yang di- host eksklusif oleh RCTI (MNC Group ini). RCTI
sebagai panitia penyelenggara sekaligus Official Broadcaster Miss World 2013
menyatakan rela menggelontorkan dana dalam jumlah besar. Alasannya sangat
sederhana, dilakukan demi mengangkat nama Indonesia di mata
internasional.
Hal ini tentu saja masuk akal lantaran acara ini akan
diliput ribuan wartawan dari seluruh dunia. Namun acara ini juga akan
berdampak buruk jika kelompok yang kontra menggagalkan acara ini.
Adjie S. Soeratmadja, Head of Corporate Secretary RCTI menyatakan,
dana yang harus dikeluarkan mencapai ratusan miliar. Kalau untuk
hitung-hitungan bisnis katanya tidak masuk.
Lantas, seberapa besar dampak penyelenggaraan Miss World 2013 kepada Bali? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekreaf) Mari Elka Pangestu menyatakan, dampak penyenggaraan Miss World bagi Bali sangat besar. Dikatakan, ada dampak langsung dan tak langsung sebuah even diselenggarakan di suatu tempat.
Dampak langsungnya, pergerakan ekonomi, mulai dari
akomodasi, transportasi serta perdagangan pasti meningkat. Para peserta miss
world , panitia serta media pasti memerlukan hotel, memerlukan makanan
serta transportasi. Sementara dampak tak langsungnya adalah popularitas Bali
akan meningkat, apalagi ribuan media akan menayangkan acara ini dan akan
ditonton oleh ratusan juta orang di seluruh dunia.
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali
Ngurah Wijaya menanggapi ajang kontes Miss World, sebagai ajang promosi dan
pencitraan bagi Bali, apalagi jika nanti semua kontestan wanita ayu sejagat
itu bisa menggunakan konteks lokal Bali. "Bila konteks lokal Bali
lebih mendominasi selama para kontestan Miss World ada di Bali, maka
pariwisata Bali sangat terbantu dengan kehadiran ratusan peserta dari
berbagai negara," kata Wijaya.
Kalangan industri pariwisata sangat terbantu dengan ajang
Miss World ini yang kebetulan ada di Bali. Dengan sendirinya, nama Bali itu
akan lebih dikenal, produk pariwisata budayanya juga akan dikenal. Kepala
Dinas Pariwisata Bali Ida Bagus Kade Subhiksu, Miss World 2013 di Bali akan
membawa dampak bagi pariwisata Bali. Kendati saat ini terjadi peningkatan
kunjungan tetapi tingkat hunian hotel mengalami penurunan dari sebelumnya di
atas 70 persen menjadi rata-rata di bawah 60 persen.
Subhiksu mengaku optimis dengan adanya beragam kegiatan
bertaraf internasional di Bali seperti KTT APEC dan Miss World, target
kunjungan wisatawan sebesar 3,1 juta orang akan tercapai. Kegiatan bertaraf
internasional tersebut juga akan menjadi ajang promosi gratis bagi pariwisata
Bali ke seluruh dunia.
Ketua SIPCO Putu Robin Juarez juga mengakui ada dampak
ekonomi dari suatu even internasional. Hotel, transportasi, toko suvenir dan
banyak industri pasti merasakan dampak dari even ini.
Referensi :
|
0 komentar:
Posting Komentar