Kebanyakan orang bila mendengar Franchise, biasanya yang pertama terbayang adalah McDonald dan Alfamart. McDonald sebagai brand dari luar negeri dan Alfamart yang sangat pesat pertumbuhannya di seantero Pulau Jawa (dan juga cepat merambah ke wilayah lain di Indonesia).
Sumber gambar : http://yumeikochi.wordpress.com/2010/11/26/franchise/ |
Ok, mari kita lihat lebih mendalam apa itu Franchise.
* Franchising adalah kesepakatan bisnis antara sebuah perusahaan (sebutlah XYZ) yang menyediakan barang atau jasa dengan seseorang atau perusahaan (sebutlah CBAZ) yang menjual barang atau jasa tersebut di lokasi yang telah ditentukan.
XYZ yang menyediakan barang atau jasa yang di -Franchise-kan disebut Franchisor
CBAZ yang menjual barang atau jasa yang di -Franchise-kan di lokasi tertentu disebut Franchisee.
Perjanjian Franchise adalah kontrak yang memberi wewenang Franchisee untuk menggunakan nama bisnis Franchisor dan merek dagangnya beserta logonya sebagai pertukaran atas pembayaran yang telah ditentukan.
XYZ yang menyediakan barang atau jasa yang di -Franchise-kan disebut Franchisor
CBAZ yang menjual barang atau jasa yang di -Franchise-kan di lokasi tertentu disebut Franchisee.
Perjanjian Franchise adalah kontrak yang memberi wewenang Franchisee untuk menggunakan nama bisnis Franchisor dan merek dagangnya beserta logonya sebagai pertukaran atas pembayaran yang telah ditentukan.
Kenapa Franchise patut dipilih untuk memulai bisnis bagi franchisee ?
1. Adanya pelatihan manajemen dan pendampingan
Pengalaman adalah guru yang berharga, lha kalau belum punya pengalaman kemana mencari guru ?
Disinilah franchisor berperan sebagai mentor, bagaimana memulai dan mengoperasikan bisnis.
Pengalaman adalah guru yang berharga, lha kalau belum punya pengalaman kemana mencari guru ?
Disinilah franchisor berperan sebagai mentor, bagaimana memulai dan mengoperasikan bisnis.
2. Nama, produk / jasa dan konsep beroperasi yang telah terkenal di masyarakat.
Konsumen akan mengetahui apa yang di dapat dari produk/jasa yang ditawarkan franchisee.
Contoh : Konsumen dari jakarta ketika mudik di perjalanan atau tempat tujuan, karena kopernya ketinggalan dapat membeli handuk, sikat gigi, pasta gigi di alfamart sambil menarik tunai uang dari Bank BCA (ini contoh lho ya, terpaksa menyebut merk)
Atau ketika membeli pempek di salah satu franchisee Pempek Tjek Entis, konsumen mengerti bagaimana kira-kira rasa pempeknya (haduh nyebut merek lagi.. haha gapapa lah)
Konsumen akan mengetahui apa yang di dapat dari produk/jasa yang ditawarkan franchisee.
Contoh : Konsumen dari jakarta ketika mudik di perjalanan atau tempat tujuan, karena kopernya ketinggalan dapat membeli handuk, sikat gigi, pasta gigi di alfamart sambil menarik tunai uang dari Bank BCA (ini contoh lho ya, terpaksa menyebut merk)
Atau ketika membeli pempek di salah satu franchisee Pempek Tjek Entis, konsumen mengerti bagaimana kira-kira rasa pempeknya (haduh nyebut merek lagi.. haha gapapa lah)
3.Pendampingan Keuangan
Memulai bisnis bisa sangat memakan biaya, dan wirausahawan sering kali memiliki sumber daya yang terbatas. Nah karena sang wirausahawan terhubung dengan nama bisnis yang terkenal, maka pihak pemberi pinjaman mungkin akan lebih bermurah hati sehingga kesempatan mendapatkan dana lebih terbuka. Nah, kadangkala Franchisor juga memberikan refrensi untuk pembelian berbagai peralatan, yang memungkinkan franchisee membeli dengan harga lebih murah, atau suku bunga kredit yang lebih ringan atau masa pembayaran yang lebih lama… Asyik kan ?
Memulai bisnis bisa sangat memakan biaya, dan wirausahawan sering kali memiliki sumber daya yang terbatas. Nah karena sang wirausahawan terhubung dengan nama bisnis yang terkenal, maka pihak pemberi pinjaman mungkin akan lebih bermurah hati sehingga kesempatan mendapatkan dana lebih terbuka. Nah, kadangkala Franchisor juga memberikan refrensi untuk pembelian berbagai peralatan, yang memungkinkan franchisee membeli dengan harga lebih murah, atau suku bunga kredit yang lebih ringan atau masa pembayaran yang lebih lama… Asyik kan ?
Eits nanti dulu, memulai bisnis dengan sistem Franchise juga ada kerugiannya lho, yuk kita tengok
1. Biaya Franchising
Nah, biaya awalnya kadang gedhe banget kalo untuk merek yang terkenal seantero jagat. Belum lagi fee atau royalti yang besarannya bisa sampai 20 persen. Ada juga biaya iklan untuk lokal misalnya. eh ketambahan lagi saran-saran manajerial kadang di-charge juga
2. Kebebasan beroperasi yang terbatas.
Wirausaha kadang mencari kebebasan, lha kalau franchisee harus patuh aturan dari franchisor, yang paling keliatan ya wilayahnya yang dibatasi, jadi kalo mau berkembang ya terbatas. Belum lagi desain, pembelian dari supplier, peraturan operasional, semua harus nurut franchisor kalo
1. Biaya Franchising
Nah, biaya awalnya kadang gedhe banget kalo untuk merek yang terkenal seantero jagat. Belum lagi fee atau royalti yang besarannya bisa sampai 20 persen. Ada juga biaya iklan untuk lokal misalnya. eh ketambahan lagi saran-saran manajerial kadang di-charge juga
2. Kebebasan beroperasi yang terbatas.
Wirausaha kadang mencari kebebasan, lha kalau franchisee harus patuh aturan dari franchisor, yang paling keliatan ya wilayahnya yang dibatasi, jadi kalo mau berkembang ya terbatas. Belum lagi desain, pembelian dari supplier, peraturan operasional, semua harus nurut franchisor kalo
ngga mau kehilangan hak sebagai franchisee.
3. Lama kontrak
Kadang kala kontrak franchise selama 10 tahun terlalu lama. Kita ngga tahu apa yang bisa terjadi 10 tahun mendatang. Misalkan dalam 5 tahun bisnis yang kita beli haknya sudah tidak “jaman” maka yang 5 tahun khan hilang karena kita memegang hak bisnis yang sudah tidak dibutuhkan masyarakat contoh : Wartel khan tergerus perkembangan jaman karena sekarang anak 5 tahun saja sudah pegang handphone. (untung saat dulu wartel booming belum hebih franchise ya)
3. Lama kontrak
Kadang kala kontrak franchise selama 10 tahun terlalu lama. Kita ngga tahu apa yang bisa terjadi 10 tahun mendatang. Misalkan dalam 5 tahun bisnis yang kita beli haknya sudah tidak “jaman” maka yang 5 tahun khan hilang karena kita memegang hak bisnis yang sudah tidak dibutuhkan masyarakat contoh : Wartel khan tergerus perkembangan jaman karena sekarang anak 5 tahun saja sudah pegang handphone. (untung saat dulu wartel booming belum hebih franchise ya)
Nah jadi kalo mau berbisnis dengan mengambil Franchise, lihat baik-baik dan baca dengan seksama isi kontrak perjanjiannya ya …
0 komentar:
Posting Komentar